Beranda | Artikel
Keutamaan Doa dan Dzikir
Kamis, 15 Desember 2016

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada suatu perkara yang lebih mulia bagi Allah ta’ala daripada doa.” (HR. Tirmidzi, dinyatakan hasan oleh al-Albani dalam Sahih Sunan Tirmidzi no. 3370)Dari an-Nu’man bin Basyir radhiyallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Doa adalah hakikat dari ibadah.” (HR. Tirmidzi, dinyatakan sahih oleh al-Albani dalam Sahih Sunan Tirmidzi no. 3372)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang tidak meminta kepada Allah maka Allah akan murka kepadanya.” (HR. Tirmidzi, dan dinyatakan hasan oleh al-Albani dalam Sahih Sunan Tirmidzi no. 3373)

Dari Abdullah bin Busr radhiyallahu’anhu, bahwa ada seorang lelaki yang berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya syari’at Islam telah banyak pada diriku. Oleh sebab itu ajarkanlah kepadaku sesuatu yang bisa mengokohkanku.” Beliau bersabda, “Hendaknya lisanmu terus-menrus basah karena dzikir kepada Allah.” (HR. Tirmidzi, dinyatakan sahih oleh al-Albani dalam Sahih Sunan Tirmidzi no. 3375)

Dari Abud Darda’ radhiyallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Maukah kukabarkan kepada kalian tentang suatu amalan kalian yang terbaik dan paling suci di sisi Penguasa kalian (Allah) dan yang paling bisa mengangkat derajat kalian, bahkan lebih baik bagi kalian dari berinfak dengan emas dan perak dan lebih baik daripada ketika kalian bertemu dengan musuh kalian sehingga kalian memenggal leher mereka atau mereka memenggal leher kalian?!” mereka menjawab, “Tentu saja mau.” Beliau bersabda, “Yaitu berdzikir kepada Allah ta’ala.” (HR. Tirmidzi, dinyatakan sahih oleh al-Albani dalam Sahih Sunan Tirmidzi no. 3377) 

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah suatu kaum duduk dalam sebuah majelis sementara mereka tidak mengingat Allah di dalamnya dan juga tidak bersalawat kepada nabi mereka kecuali hal itu akan mendatangkan penyesalan bagi mereka. Apabila Allah berkehendak niscaya Allah akan mengazab mereka, dan apabila Allah berkehendak maka Allah akan mengampuni mereka.” (HR. Tirmidzi, dinyatakan sahih oleh al-Albani dalam Sahih Sunan Tirmidzi no. 3380)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang ingin dikabulkan doanya ketika dalam keadaan sempit dan susah hendaklah dia memperbanyak doa ketika dalam keadaan lapang.” (HR. Tirmidzi, dinyatakan hasan oleh al-Albani dalam Sahih Sunan Tirmidzi no. 3382)

Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu’anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seutama-utama dzikir adalah laa ilaha illallah, dan seutama-utama doa adalah alhamdulillah.” (HR. Tirmidzi, dinyatakan hasan oleh al-Albani dalam Sahih Sunan Tirmidzi no. 3383)

Dari Utsman bin Affan radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang hamba membaca pada waktu pagi atau sore di setiap harinya bacaan ‘bismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihi syai’un fil ardhi wa laa fis samaa’ wa huwas samii’ul ‘aliim’ sebanyak tiga kali melainkan dia akan terlindung dari bahaya apapun.” (HR. Tirmidzi, dinyatakan hasan sahih oleh al-Albani dalam Sahih Sunan Tirmidzi no. 3388)

Dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, beliau berkata : Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sering sekali berdoa dengan membaca ‘Yaa Muqollibal quluub, tsabbit qolbii ‘alaa diinik’ artinya, “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.” Kemudian ada seorang lelaki berkata, “Wahai Rasulullah, apakah anda mengkhawatirkan keadaan kami, sementara kami telah beriman kepadamu dan membenarkan ajaran yang anda bawa?!” beliau menjawab, “Sesungguhnya hati-hati itu berada diantara jari-jemari ar-Rahman ‘azz wa jalla; Dia lah yang akan membolak-balikkannya.” (HR. Ibnu Majah, dinyatakan sahih oleh al-Albani dalam Sahih Sunan Ibni Majah no. 3107)

Dari Jabir radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Mintalah kepada Allah ilmu yang bermanfaat dan berlindunglah kepada Allah dari ilmu yang tidak bermanfaat.” (HR. Ibnu Majah, dinyatakan hasan oleh al-Albani dalam Sahih Sunan Ibni Majah no. 3114)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Demi Allah, sungguh aku benar-benar memohon ampunan kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali.” (HR. Bukhari no. 5861)

Dari Hudzaifah bin al-Yaman radhiyallahu’anhu beliau berkata : Kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila hendak berbaring menuju tempat tidurnya maka beliau membaca doa ‘bismika ahyaa wa amuut’ yang artinya, “Dengan menyebut nama-Mu aku hidup dan mati.” Dan apabila bangun tidur beliau membaca ‘alhamdulillaahilladzi ahyaanaa ba’da maa amaatana wa ilaihin nusyuur’ yang artinya, “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah dibangkitkan.” (HR. Bukhari no. 5866)

Dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, beliau berkata : Kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila hendak masuk kamar kecil atau buang air maka beliau membaca doa ‘Allahumma inni a’uudzu bika minal khubutsi wal khobaa’its’ artinya, “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari setan lelaki dan setan perempuan.” (HR. Bukhari no. 5876)  

Dari Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu’anhu, beliau berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Ajarkan kepadaku sebuah doa untuk aku baca di dalam sholatku.” Beliau pun bersabda, “Ucapkanlah ‘Allahumma inni zhalamtu zhulman katsiiraa wa laa yaghfirudz dzunuuba illa anta faghfir lii maghfiratan min ‘indik war-hamnii, innaka antal ghofuurur rohiim’ yang artinya, “Ya Allah sesungguhnya aku telah menzalimi diriku dengan banyak kezaliman dan tiada yang bisa mengampuni dosa-dosa selain Engkau, oleh sebab itu ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu dan rahmatilah aku, sesungguhnya Engkau lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (HR. Bukhari no. 5880)  

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah berkata : Aku mengikuti persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Aku akan senantiasa bersama-Nya selama dia berdoa kepada-Ku.” (HR. Muslim no. 2675)

Dari ‘Aisyah radhiyallahu’anha, adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca doa ‘Allahuma inni a’uudzu bika min syarri maa ‘amiltu wa min syarri maa lam a’mal’ yang artinya, “Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari keburukan amalan yang aku perbuat dan dari keburukan apa-apa yang tidak aku perbuat.” (HR. Muslim no. 2716)

Dari Abu Dzar radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya kalimat yang paling Allah cintai adalah ‘subhanallahi wa bihamdih’ yang artinya, “Maha Suci Allah dan dengan senantiasa memuji-Nya.”.” (HR. Muslim no. 2731)

Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang banyak berdzikir kepada Allah dan senantiasa berdoa kepada-Nya dalam keadaan senang maupun susah.


Artikel asli: https://www.al-mubarok.com/keutamaan-doa-dan-dzikir/